Rabu, 22 Februari 2023

Materi Perubahan Lingkungan

PERUBAHAN LINGKUNGAN

Daur Ulang Limbah Plastik


Apakah kalian merasa nyaman berada di lingkungan yang kotor dan banyak sampah? Apa yang terjadi jika sampah tidak dikelola?

Mari kita simak terlebih dahulu video ini agar kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut!

KLIK

Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari video tersebut yaitu:
  1. Fenomena sampah kiriman mencapai 25 ton per hari
  2. Indonesia sebagai negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah plastik ke lautan
  3. Sampah plastik sulit diolah karena harus dicuci, dipelet, butuh banyak air, dan dibuang ke sungai sehingga menjadi pencemaran air.
  4. Plastiknya jika dibakar menyebabkan bahan kimia yang terkandung menjadi keluar, menghasilkan racun dalam asap sehingga menyebabkan pencemaran udara.
  5. Mikroplastik di laut akan dimakan oleh ikan, ikan dimakan oleh manusia, apabila menumpuk di tubuh dapat memicu kanker.

Kemudian apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik tersebut?
Menerapkan prinsip 3R merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik tersebut. Apa itu 3R? 3R merupakan singkatan dari reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan ulang sampah), dan recycle (daur ulang sampah).
Agar manajemen sampah lebih maksimal, para aktivis lingkungan menyarankan untuk menerapkan Reduce sebagai tahap awal sebagai tindakan preventif agar tidak ada sampah dihasilkan. Sementara Recycle adalah langkah yang bisa dilakukan saat kita terpaksa menghasilkan sampah, lalu mencoba mengelolanya agar sampah bisa dimanfaatkan kembali sehingga menjadi barang yang berdaya guna.

Pengertian 3R dan Keterkaitannya dengan Bijak Plastik
  1. Reduce adalah langkah pertama dan berdampak paling besar dalam menjaga lingkungan. Pasalnya, melalui reduce, kita bisa menekan keinginan untuk konsumtif berlebihan. Prinsip ini juga menekan keinginan untuk berbelanja produk yang tidak dibutuhkan, membantu kita untuk menghemat sumber daya (konsumsi listrik, air, dan energi) dalam kehidupan sehari-hari. Reduce fokus pada upaya untuk berhemat dan menggunakan apa yang kita butuhkan. Misalnya, kita disarankan untuk membeli produk elektronik yang hemat listrik dan awet dipakai bertahun-tahun, serta menghindari produk murah yang lekas rusak agar tidak menimbulkan sampah. Bijak mengurangi penggunaan plastik termasuk bagian dari reduce. Beberapa jenis plastik kemasan yang berkualitas rendah memang murah, tetapi dampak negatifnya merugikan lingkungan sekitar. Jika memang terpaksa memakai plastik, pilih kemasan yang besar atau kemasan yang bisa dipakai ulang untuk meminimalkan produksi sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
  2. Reuse adalah memakai kembali barang-barang untuk manfaat lain. Reuse tentunya lebih baik dibanding recycle. Dengan reuse, Anda bisa mencegah timbulnya sampah baru dan memanfaatkan produk yang ada untuk fungsi yang lain. Selain itu, menerapkan reuse juga berarti kita berpikir kreatif untuk melakukan upcycle barang-barang kita sehingga lebih bermanfaat dibandingkan membuangnya ke TPA. Lebih hemat uang, tenaga, dan energi karena tidak perlu mengeluarkan resource (tanpa membeli baru, tanpa perlu memakai transportasi, serta mengurangi jejak karbon).
  3. Recycle yaitu mendaur ulang. Langkah ini sendiri paling banyak dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti tanah, laut, dan udara. Produk bekas ataupun produk daur ulang sendiri sesungguhnya lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis. Di antara 3R, recycle merupakan pilihan terakhir karena hal ini paling banyak mengeluarkan biaya. Biaya recycle cukup tinggi karena membutuhkan mesin khusus untuk mengolah sampah dan limbah yang dihasilkan. Di sisi lain, tak semua sampah bisa didaur ulang. Infrastruktur yang spesifik dan mahal menjadikan recycle opsi terakhir agar untuk mencegah sampah berakhir ke TPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar