Senin, 14 April 2014

AKAR (RADIX)

AKAR (RADIX)


                Akar merupakan bagian pokok ketiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berupa kormus.
Sifat-sifat akar :
  • Bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah
  • Arah tumbuh geotrop atau hidrotrop, meninggalkan udara dan cahaya
  • Tidak berbuku-buku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik
  • Warna tidak hijau, biasanya putih kekuningan
  • Tumbuh terus pada bagian ujung
  • Bentuk seringkali meruncing
Tugas dari akar
ü  Memperkuat berdirinya tumbuhan
ü  Menyerap air dan zat-zat makanan di dalam tanah
ü  Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan
ü  Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan untuk jenis tumbuhan tertentu

BAGIAN – BAGIAN AKAR
 
Collum atau Leher akar atau Pangkal akar, yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
Apex Radicis atau Ujung Akar,  yaitu bagian akar yang paling muda
Corpus Radicis atau batang akar yaitu bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
Radix Lateralis atau cabang akar yaitu bagian-bagian akar yang keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
Fibrilla Radicalis atau serabut akar yaitu cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut
Pilus Radicalis atau bulu-bulu akar yaitu bagian-bagian akar yang sesungguhnya hanyalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
Calyptra atau tudung akar yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung


Pada saat bentuk lembaga di dalam biji, calon akar sudah ada, disebut akar lembaga.
Saat akar lembaga tumbuh dewasa akan memperlihatkan perbedaan bentuk, hingga dibedakan menjadi :
  1. Sistem akar tunggang
  2. Sistem akar serabut

Sistem akar serabut
Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangannya mati kemudian pada pangkal batang tumbuh akar-akar baru yang hampir sama ukurannya. Sehingga bentuknya seperti serabut sehingga dinamakan akar serabut (radix adventicia).

Sistem akar tunggang
                yaitu jika akar lembaga tumbuh terus-menerus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Akar jenis ini hanya dapat dijumpai pada tanaman yang ditanam melalui biji.

Menurut percabangan dan bentuknya, dibedakan menjadi:
  1. Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang, jika ada maka cabang akar halus berbentuk serabut. Akar tunggang jenis ini sering dihubungkan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya : Fusiformis, Napiformis, dan Filiformis.
  2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus), berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak, dan cabangnya bercabang lagi

                Berbentuk tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing dengan serabut akarsebagai percabangan. Misalnya lobak (Raphanus sativus), wortel (Daucus carota)



                Berbentuk gasing ( napiformis ), pangkal akar besar membulat,
akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncung, misal bengkuang ( Pachirrhizus erosus ) dan biet ( Beta vulgaris ).

                Berbentuk benang ( filiformis ) jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok ( Phaseolus lunatus )

Akar-akar pada sistem serabut
1)      Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya pada Oryza sativa
2)      Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada Cocos nucifera
3)      Akar serabut besar-besar, hanpir sama dengan lengan, tidak banyak memperlihatkan percabangan misalnya pada Pandanus tectorius

Akar udara atau akar gantung (radix aereus), akar ini keluar dibagian-bagian tumbuhan di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Dapat sangat panjang hingga 30 m. Selama menggantung akar ini dapat menyerap air dan zat gas dari udara. Misalnya pada Ficus benjamina


Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit.
Berguna untuk menyerap air dan mineral dari inangnya seperti pada benalu (Loranthus), Dapat pula sebagai alat pelekat pada inangnya saja. Misal, endak-endak cacing (Cuscutha australia)


Akar pelekat (Radix adligans), akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misal pada lada (piper nigrum) dan sirih (piper betle).


Akar pembelit (Cirrhus radicalis), juga untuk memanjat namun dengan memeluk penunjangnya. Misal pada vanili (vanilla planifolia),

Akar nafas (pneumatophora), cabang yang tumbuh tegak lurus hingga tumbuh ke atas tanah atau air tempat tumbuhnya.
Memiliki banyak liang-liang atau celah untuk jalan masuk udara.
Misal pada bogem (sonneratia) dan kayu api (avicennia)

Akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh kesegaa arah seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar di atas tanah atau di atas air, sehingga terlihat seperti orang naik egrang sehingga sering di sebut akar egrang.
Misal pohon pandan (Pandanus tectorius), pohon bakau (Rhizophora conjugata).


Akar lutut, yaitu akar yang tumbuh ke atas lalu turun ke tanah lagi. Sehingga terlihat seperti lutut yang di tekuk. Berguna untuk bernafas
Misal pohon tanjang
(Burguiera parvifolia)


Akar banir, akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar,
Misal sukun (Artocarpus communis) dan kenari( Canarium comunae).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar