Kamis, 11 Mei 2023

KONEKSI ANTAR MATERI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 Pertanyaan pemantik:

1.    Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini?

Jawab:

Ada banyak sekali pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah saya mempelajari topik 1 ini tentang Teori-teori yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi diantaranya:

  • Dengan mempelajari topik ini saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang teori yang melatarbelakangi perlunya pembelajaran berdiferensiasi seperti teori sistem ekologi Bronfrenbenner, teori multiple intelligences, zone of proximal development (ZPD), dan learning modalities atau gaya belajar.
  • Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu usaha atau proses untuk menyesuaikan sistem pembelajaran di kelas dengan kebutuhan belajar dan kemampuan setiap peserta didik yang berbeda-beda. Dalam prinsip pembelajaran diferensiasi setiap peserta didik memiliki keunikan dan kemampuannya, serta cara yang berbeda-berbeda dalam memahami suatu ilmu atau materi pelajaran. Maka dari itu, pembelajaran berdiferensiasi diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif serta menjawab kebutuhan belajar peserta didik yang beragam serta potensi yang dimilikinya dapat berkembang sehingga peserta didik mempunyai kebebasan dalam belajar serta hak-hak belajarnya dapat terpenuhi.
  • Hal paling mendasar dari pembelajaran berdifensiasi adalah pemetaan kebutuhan belajar siswa sesuai kemampuan awal dan gaya belajar yang mereka suka sehingga bisa menciptakan kelas yang aktif. Langkah awal untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi adalah memetakan kebutuhan belajar peserta didik. Menurut Tomlinson (2001) kebutuhan belajar peserta didik tersebut dapat dikatergorikan menjadi tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik.  Selain itu di dalam topik ini dijelaskan bahwa setiap peserta didik mempunyai keanekaragaman yang berbeda. Maka dari itu dengan saya mempelajari materi ini, maka sudah seharusnya saya dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini dengan cara mengakomodir setiap kebutuhan peserta didik di kelas.
  • Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilaksanakan dengan 4 cara (Tomlinson, 2000) diantaranya: Konten/isi, yang berkaitan dengan kurikulum dan materi apa yang dipelajari oleh peserta didik. Proses, merupakan cara peserta didik dalam mengolah informasi dan ide. Produk, merupakan interpretasi terhadap apa yang telah diperoleh/dipelajari oleh peserta didik. dan lingkungan belajar, merupakan keadaan, perasaan, dan cara peserta didik bekerja dalam pembelajaran.


2.Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Jawab:

Sejatinya setiap individu itu berbeda satu dengan yang lainnya, begitu juga untuk setiap peserta didik di kelas. Begitu banyak kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi. Tanpa disadari, guru setiap harinya menghadapi murid dengan berbagai keragaman yang banyak sekali macamnya. Guru selalu dihadapkan berbagai tantangan dalam mengajar dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan sesuatu hal dalam satu waktu. Keterampilan yang luar biasa ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu naturalnya hal ini terjadi di kelas dan guru menghadapi tantangan tersebut menjadi hal yang biasa baginya. Berbagai usaha dilakukan oleh para guru, tentunya tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap peserta didik sukses dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu untuk mengakomodir setiap keragaman peserta didik maka diperlukan adanya sebuah penerapan pembelajaran berdiferensiasi supaya peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu usaha atau proses untuk menyesuaikan sistem pembelajaran di kelas dengan kebutuhan belajar dan kemampuan setiap peserta didik yang berbeda-beda. Dalam prinsip pembelajaran diferensiasi setiap peserta didik memiliki keunikan dan kemampuannya, serta cara yang berbeda-berbeda dalam memahami suatu ilmu atau materi pelajaran. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik dapat memaksimalkan kemampuan mereka. Guru perlu mengetahui bagaimana proses pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilakukan agar proses pembelajaran menjadi efektif. Sebelum mengimplementasikan hal tersebut maka sudah seharusnya guru perlu mengetahui terlebih dulu mengenai teori-teori yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi ini

 

 

Koneksi Topik 1 mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi dengan mata kuliah lain:

  1. Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya. Pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya dijelaskan bahwa peserta didik mempunyai karakteristik masing-masing baik dari aspek agama, moral, budaya, kognitif, sosial emosional, bahasa, fisik, motorik, seni, dan masih banya lagi. Maka dari itu kaitannya dengan mata kuliah ini bahwa guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang berbeda-beda agar dapat mengoptimalkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  2. Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Filosofi Pendidikan Indonesia. Di dalam Filosofi Pendidikan Indonesia dijelaskan menurut Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun kodrat yang ada pada diri anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya. Ki Hadjar Dewantara mengilustrasikan guru yang diibaratkan petani dan peserta didik adalah benihnya yang tumbuh berbeda jenis dan perkembangannya.  Setiap individu adalah pribadi yang unik, memiliki karakter khas yang membedakannya dengan individu lain. Sejak dilahirkan setiap anak memiliki perilaku, watak, karakter, bakat, minat, tingkat emosional, dan kecerdasan yang berbeda. Anak kembar yang lahir dari rahim yang sama pun pasti akan memiliki perbedaan karakter. Berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara, guru dituntut untuk menuntun peserta didik sesuai kodrat alam dan zamannya. Agar dapat mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik dan mencapai hasil belajar yang optimal, di sinilah peran guru dalam memodifikasi pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Dengan memperhatikan konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara tentunya sejalan dengan mata kuliah Pembelajaran berdiferensiasi bahwa dalam pendidikan dan pengajaran seyogyanya harus memperhatikan kodrat dan hakekat dari pada peserta didik. Sesuai dengan filosofi dari KHD bahwa kodrat anak dipengaruhi oleh kodrat alam dan kodrat zaman untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
  3. Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Prinsip dan Asesmen yang Efektif di Sekolah Menengah. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam melalui strategi pembelajaran berdiferensiasi. Perancangan pembelajaran perlu mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam. Guru perlu melakukan asesmen di awal pembelajaran guna mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar. Asesmen ini ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan pencapaian peserta didik.